Author by Yosef Doublehorn
Author by : Doublehorn
DAFTAR ISI
Protected by Copyscape Online Infringement Detector

14 Oktober 2014

Facebook targetkan user internet Indonesia

Facebook mulai ditinggalkan oleh user muda Eropa-AS

Facebook mulai ditinggal oleh user usia muda, tren ini ada di AS sebagaimana ditulis oleh Business-Time. Sejak tahun 2011 hingga 2014, jumlah user Facebook usia 13-17 tahun merosot sebanyak 25%, yaitu dari 13,1 juta user pada tahun 2011, menjadi 9,8 juta user di tahun 2014.

“Facebook has 4,292,080 fewer high-school aged users and 6,948,848 college-aged users than it did in 2011.”

Indikasi kian tidak diminatinya Facebook oleh user internet berusia muda di AS jelas berdampak pada harga iklan dan potensi pendapatan. Mengapa?

Sebagaimana ditulis oleh Business-Time, anak muda adalah pangsa pasar yang paling mudah dipengaruhi iklan. Pemasar produk (jasa), sangat menggemari pangsa pasar anak muda. Maka ketika Facebook mulai ditinggal oleh anak muda, maka tentu harga iklan harus disesuaikan. Ini tentu berpengaruh pada bisnis Facebook, karena (calon) pemasang iklan juga akan kalkulasi ulang dengan cermat. Walau memang mekanisme iklan yang disediakan oleh Facebook, tidak semata tentang kuantitas target (massive reach), tetapi juga selected target.

Tahun lalu Facebook juga telah diberitakan oleh The Guardian tentang mulai kehilangan pangsa pasarnya di sejumlah negara yang telah “matang” (baca: pasar jenuh), seperti di AS, Inggris, Kanada, Spain, Perancis, Jerman dan Jepang. Ini mengingatkan kita pada kisah Friendster dan MySpace, yang sempat berjaya pada masanya, dan kemudian hanya tinggal kenangan memudar.

Di pasar yang sudah jenuh, tentu saja tidak akan ada lagi pertumbuhan user yang signifikan. Berdasarkan sebuah studi, para user internet berusia muda kini mulai beralih ke Twitter, Instagram dan Whatsapp. Alasannya, karena Facebook sudah “dicemari” dengan hadirnya para orang tua atau mereka yang lebih dewasa. Maka Facebook pun “terpaksa” menghadang Instagram dengan cara mengakuisisinya, pada April 2012.

Mark Zuckerberg and his gang harus memutar otak mengatasi masalah di atas. Salah satu solusinya, Facebook harus melakukan ekspansi internasional untuk memperluas pasar layanan iklan. Selain itu, Facebook juga mulai membidik pengguna mobile (smartphone atau tablet) sebagai target pemasangan iklan. Pangsa pasar iklan untuk mobile secara global, masih dikuasai oleh Google sebesar 46,8% dan Facebook 21,7%.

Mengapa Mark Zuckerberg Indonesia?

Indonesia pasar potensial besar bagi Facebook. Saat ini ada  69 juta user Facebook dari Indonesia,  Facebook masuk 3 besar situs paling banyak dikunjungi di Indonesia dan kita di urutan 4-besar negara pengguna Facebook. Jumlah user internet di Indonesia lebih dari 70 juta orang pada awal 2014 dan jumlah nomor seluler aktif sekitar 270 juta nomor.

Untuk itulah melalui program Internet.org, menurut TechCrunch, sebenarnya tujuan Facebook adalah untuk memuluskan (infrastruktur) bisnis iklan. Memang tujuan Internet.org adalah mendorong agar kecepatan jaringan mobile bisa meningkat signifikan. Dan tentu saja, jika semakin bagus infrastrukturnya, akan semakin mulus membanjirkan iklan. Salah satu petinggi Facebook, Dan Neary - VP Facebook untuk Asia Pasifik, beberapa bulan lalu mengatakan:

”mobile has become a big focus for us as a company and in our markets such as Indonesia. ... I think we love Indonesia from an overall market standpoint.”

Tidak perlu kagum atau terlalu bersikap berlebihan jika Mark Zuckerberg datang ke Indonesia. Jelasnya Facebook, Google, Twitter dan lainnya, membutuhkan Indonesia sebagai pasar atas produk (iklan) mereka. Mereka datang, karena Indonesia hebat (sebagai pasar). INGAT! Kepedulian mereka tidak mungkin lepas dari kepentingan bisnis. Apapun program yang mereka jalankan atau dalihnya.

Jika kita tidak punya strategi, rencana kerjasama dan negosiasi tangguh, maka untuk seterusnya posisi kita hanya sebagai pasar (konsumen) bagi produk internet global. Sayang khan?

Update:

Tahukah Anda?
user-besar-facebook
Usai kunjungan Zuckerberg ke Indonesia (dan sebelumnya ke India), nilai saham Facebook rebpunce (beranjak naik) pada Senin (13/10/2014). Padahal dari Rabu (8/10/2014) s/d Jumat (10/10/2014) nilai saham Facebook terjun bebas. Kebetulankah? Bisa jadi, kunjungan owner Facebook ke Indonesia telah “menyelamatkan” saham Facebook.

India, Indonesia dan China termasuk negara “big fish to fry“ yang menjadi target ekspansi Facebook sebagaimana ditulis oleh VentureBeat. Jumlah user Facebook di India dan Indonesia adalah masuk dalam 4 besar secara global, sedangkan China memang negara yang menggiurkan bagi Facebook dari sisi jumlah pengguna Internet, namun perjuangan menembus China sangat berat.

Happy netter Indonesia
source

Comments

0 komentar:

Posting Komentar di Website Design

-

Penelusuran topik khusus di blog ini
Loading